Teknik Fotografi
- Dalam fotografi tradisional atau film ISO atau ASA bisa diartikan
sebagai seberapa sensitif-kah sebuah film terhadap cahaya. Parameter ISO
diukur dengan menggunakan angka, mungkin Anda pernah melihat pada film
tertera angka 100, 200, 400, 800, dan lain-lain. Semakin rendah angka
atau jumlah ISO yang tertera berarti semakin rendah juga sensitifitas
film dan lebih halus juga grain atau noise yang dihasilkan oleh film
tersebut.
Dalam fotografi digital sekarang ini ISO mengukur sensitifitas dari sensor kamera. Prinsip yang digunakan sama dengan apa yang berlaku pada fotografi film, semakin rendah angka ISO maka semakin rendah juga tingkat ke-sensitifan kamera terhadap cahaya, dan semakin sedikit grain atau noise yang dihasilkan. Pengaturan ISO tinggi biasanya digunakan untuk mendapatkan kecepatan rana yang cepat pada kondisi ruangan yang kekurangan cahaya atau gelap, contoh: pada event olah raga indoor dan Anda ingin membekukan gerakan aksi para atlet, dan konsekuensinya adalah hasil jepretan yang memiliki noise. Dibawah ini merupakan ilustrasi dari hasil pemotretan dengan menggunakan ISO 50, 100, 200 dan 400.
sumber: http://www.infotografi.com/2012/07/mengenal-iso-dalam-dunia-fotografi.html
Dalam fotografi digital sekarang ini ISO mengukur sensitifitas dari sensor kamera. Prinsip yang digunakan sama dengan apa yang berlaku pada fotografi film, semakin rendah angka ISO maka semakin rendah juga tingkat ke-sensitifan kamera terhadap cahaya, dan semakin sedikit grain atau noise yang dihasilkan. Pengaturan ISO tinggi biasanya digunakan untuk mendapatkan kecepatan rana yang cepat pada kondisi ruangan yang kekurangan cahaya atau gelap, contoh: pada event olah raga indoor dan Anda ingin membekukan gerakan aksi para atlet, dan konsekuensinya adalah hasil jepretan yang memiliki noise. Dibawah ini merupakan ilustrasi dari hasil pemotretan dengan menggunakan ISO 50, 100, 200 dan 400.
ISO 100 pada umumnya diterima sebagai ukuran ISO yang normal dan akan
memberikan hasil yang memuaskan, sedikit noise atau grain. Kebanyakan
orang lebih memilih untuk mengatur ISO pada kamera mereka dengan 'Auto
Mode', dimana kamera akan menentukan pengaturan ISO yang tepat
berdasarkan kondisi pada saat pemotretan (setting secara otomatis
serendah yang kamera bisa) tetapi kebanyakan kamera juga memfasilitasi
Anda untuk menentukan pengaturan ISO Anda sendiri.
Ketika Anda ingin memiliki kendali penuh terhadap kamera, dan lebih
memilih pengaturan ISO secara manual, Anda akan menjumpai bahwa itu akan
berpengaruh terhadap aperture serta shutter speed, dan pengaturan
ketiga-nya harus diselaraskan untuk mendapatkan exposure yang tepat.
Sebagai contoh, jika Anda berniat meninggikan ISO dari 100 ke 400 maka
Anda akan mendapatkan shutter-speed yang lebih atau aperture yang lebih kecil.
Ketika memilih pengaturan ISO alangkah lebih baiknya menanyakan hal-hal dibawah ini pada diri Anda sendiri:
- Cahaya - Apakah subyek foto cukup cahaya?
- Grain - Apakah Anda memang menginginkan foto dengan sedikit grain atau foto rendah noise?
- Tripod - Apakah Anda sedang menggunakan tripod?
- Subyek gerak - Apakah subyek foto Anda bergerak atau diam?
Jika ternyata subyek foto cukup cahaya, Anda ingin sedikit noise,
menggunakan tripod, dan subyek Anda juga diam, kami rekomendasikan Anda
untuk menggunakan pengaturan ISO rendah.
Jika Anda dalam kondisi kurang cahaya, dan memang menginginkan nuansa
noise/grain, tidak menggunakan tripod, atau subyek foto bergerak, Anda
mungkin sebaiknya mempertimbangkan untuk meninggikan ISO yang berdampak
pada kecepatan shutter yang lebih tetapi masih terexpose dengan baik.
Konsekuensi dari meninggikan ISO ini tentu adalah hasil foto Anda akan
lebih grain/noise
Berikut ini adalah contoh situasi-situasi yang mungkin membutuhkan ISO tinggi :
- Even olah raga indoor - subyek foto bergerak cepat dan Anda memiliki cahaya yang kurang
- Konser musik - kurang cahaya dan sering kali tidak boleh menggunakan flash
- Galeri seni, gereja, dan lain lain - Kebanyakan galeri memiliki peraturan yang melarang penggunaan flash, dan ruangan indoor bisa dipastikan kurang cahaya.
- Pesta ulang tahun - Penggunaan flash ketika klien yang berulang tahun sedang meniup lilin pasti akan merusak suasana bukan?
sumber: http://www.infotografi.com/2012/07/mengenal-iso-dalam-dunia-fotografi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar